my own life

my own life

Jumat, 03 April 2015

Friendship Friendshit

Teman..
Banyak yang ngeluh kalau teman itu cuma mahluk yang selalu ada kalau kita senang atau disaat mereka ada butuhnya. Teman .. Sahabat atau apalah namanya. Mereka sama-sama mahluk yang Tuhan ciptakan untuk menemani kita. Entah sekalipun mereka kadang bersikap menyebalkan. Dalam hidup pasti selalu ada orang yang seperti itu dalam lingkungan kita bukan? So apa masalahnya? People come and go. That's it! Siapa juga yang selalu menjanjikan hal abadi di dunia yang seperti ini? Gila!

Teman, Sahabat, Cinta.. Pada akhirnya kita akan sibuk dengan urusan masing-masing. Teman itu ga bisa dibeli dengan uang. But, kalau memang hidup lo seperti itu. Kalau memang orang yang kita anggap teman hanya selalu ada disaat kita punya uang. Rasanya bukan mereka yang salah. Tapi diri kita sendiri.  Kita yang terlalu bodoh. Dan mereka yang terlalu pintar.Pada dasarnya manusia memang mahluk sosial. Itu seperti kebutuhan. Kita hanya perlu memilih teman atau sahabat macam apa yang kita perlu. Agamis.. Shopaholic..

Ga ada satupun orang yang sempurna di dunia ini. Kita bahkan ga bisa mengatur orang lain agar sepaham. Gitu juga sebaliknya bukan? Berusaha saja jadi yang terbaik di setiap moment dalam hidup kita. Untuk orang lain dan diri sendiri. Ga peduli di bales jahat. Itu biar jadi urusan mereka dengan Tuhan. Saya cuma suka bingung yang selalu bilang "kalau lo baik.. gue bisa lebih baik.. kalau jahat.. gue bisa lebih jahat.." Ngerti ga sih maksudnya apa? Menurut hemat saya. Orang itu nunggu kebaikan dari orang lain.. Setelah itu dia balas kebaikan pula. Terus apa bedanya sama orang yang ga punya prinsip? Kalau semua hal yang kita lakuin selalu bergantung sama orang lain. Hanya.. Jadilah baik karena diri sendiri. Dan jadilah jahat karena diri sendiri pula.

Saya pernah ngalamin hal kurang lebih seperti itu lah. Orang yang saya anggap teman dan suatu hari orang itu bersikap agak menyebalkan (Ga perlu mendetail karena malu juga di ceritainnya -_-" ). Dan akhirnya saya marah. Terus berfikir tentang gimana caranya bales jahat juga. Alih-alih ngikutin nafsu si jurig setan!! Saya bales dengan hal-hal yang hmmm intinya buat ngilangin rasa sakit hati saya. Mulai dari hasut orang buat sependapat dll. Akhirnya apa? Ga lega sedikit pun yang di rasain. Malah bikin saya jadi bad person! Karena bales dendam itu cuma bikin candu. Kita bakal terus lakuin hal itu dan terus. Hati jadi malah tambah iri, dengki, tinggi hati. Segala penyakit hati tiba-tiba terus muncul dan rasa ga pernah puas.

Beruntungnya saya. Ada bagian kecil yang terselip di otak dan hati saya kalau keadaan ga akan berubah. Juga orang-orang ga akan berubah jadi menyenangkan. Akan tetap seperti itu. Dan berarti bukan mereka yang harus di perbaiki. Tapi diri sendiri.









"Wahai Baginda Rasul apa yang dimaksud dengan ikhlas?”, tanya seorang sahabatnya.
Setelah berdiam, Rasulullah memusatkan perhatian, dan menyampaikan pertanyaan serupa kepada Malaikat Jibril As.
"Aku bertanya kepada Jibril As tentang ikhlas, apakah ikhlas itu? Lalu Jibril bertanya kepada Tuhan Yang Maha Suci tentang ikhlas, apakah sebenarnya? Allah SWT menjawab Jibril dengan berfirman: Suatu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku tempatkan di hati hamba-hamba-Ku yang Ku-cintai."  http://yudhaprambudia.abatasa.co.id/post/detail/5363/ikhlas-ikhlas.html








Untuk jadi bahagia bukan terletak pada kenikmatan dunia. Bukan juga tergantung apa saja yang ada di sekeliling. Tapi terletak pada mindset. Bahagia tergantung pada mindset.  -DHK-