hola hola selamat idul fitri ya sebelumnya
minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin ;)
kemaren aku ke pura parahyangan agung jagatkartta
kaya di bali bkn ?
hhe ga usah jauh jauh karna pura ini ada di bogor. Tepatnya terletak di daerah tamansari gunung salak. Noh liat aja di foto, ada gunung salak nangkring dibelakangnya.
Sebenernya pas mau masuk ke pura, di pintu masuk tertulis jelas
Tidak diperkenankan masuk ke Pura bagi Umat yang tidak bersembahyang dan tidak bertugas di Pura
![]() |
sumber gambar : travel.detik.com |
Nah loh gmna nih?
Udah jauh-jauh tapi ternyata harus balik lagi. Tapi rasa penasaran yang bener-bener penasaran membawa aku dan keluarga aku menaiki tangga ke atas pura. Diatas ada bangunan saung kecil dan disitu ada petugas puranya dan setelah berkonsultasi akhirnya kami diperbolehkan masuk asalkan tidak ada halangan antara lain sedang cuntaka (kematian, melahirkan), haid dll. Aku diberi kain selendang berwarna kuning yang harus diikatkan ke pinggang. setelah itu kami harus melepas alas kaki sebelum menaiki tangga yang menuju 'candi bentar' yang ternyata merupakan garbang masuk kawasan yang lebih suci yaitu Utama Mandala. Namun karena ada upacara adat yang sedang berlangsung. Perjalanan kami hanya sampai halaman 'candi bentar'. Jadi pas waktu itu ga boleh berisik karena kita harus menghormati mereka yang sedang berdoa. Tapii, aku posting tempat ini bukan berarti menyarankan kalian untuk pergi berwisata kesana yaa? karena ini tempat ibadah, bukan tempat wisata.hhe.
Cuma pengen ngasih tau kalo di bogor juga ada loh tempat-tempat seperti ini. Yang belum banyak diketahui orang bogor itu sendiri. Pura ini dibangun sejak tahun 1995, dan kini luasnya mencapai 2,5 Ha. Dipercaya, kalau di lokasi inilah tempat menghilangnya prabu siliwangi. Menurut salah satu versi cerita menghilangnya Prabu Siliwangi.
![]() |
tampak dari bawah, sebelum menaiki tangga pura |
Diceritakan Raden Pamanah Rasa menikah dengan Nyi Subang Larang dan Dari hasil perkawianan ini dikaruniai tiga orang Anak, yaitu : raden Walangsungsang, Nyi Mas Rarar Santang dan Raden Kean Santang.
Dalam versi Babad Tanah Sunda / Babad Cirebon ketika Raden Pamanah Rasa Naik Tahta dengan gelar Prabu Siliwangi dan memerintah Pajajaran kala itu ia dihasut oleh Ki Buyut Talibrata untuk tidak tunduk pada Cirebon yang kala itu di pimpin oleh cucu Prabu Siliwangi Syarif Hidayatullah.
Kala itu Syarif Hidayatullah menyerukan kepada sebagaian penduduk Padjajaran untuk memeluk agama Islam, menghadapi seruan ini Prabu Siliwangi menuruti kata-kata Ki Buyut Talibrata yang menyatakan lebih baik “Ngahyang” atau menghilang (moksa) dari Bumi. Seketika itu juga ketika dalam pengejaran Syarif Hidayatullah Istana Kerajaan Padjajaran menurut cerita berubah menjadi hutan belukar. Sang Prabu dan segenap rakyatnya hilang seperti ditelan bumi dan kerajaan Padjajaran hilang pada tahun 1482 Masehi.
Konon, warga tataran sunda percaya Macan atau harimau yang muncul di Hutan lebat di daerah Sumedang merupakan perwujudan dari Prabu Siliwangi dan rakyatnya.
Wallahualam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar